Renponsif 3

Selasa, 19 Juni 2018

Dream But Real [HOROR]

Loading...
Dream But Real 

Haii aku adalah anggota baru dari blog ini. Dan aku bakal ceritain apa yang pernah aku alami selama ini. Yaa pengalamanku ini banyak mistis-nya dibandingkan yang logis. Jujur aku bukan cewek indigo yang bisa liat begituan,aku cewek yang cuma bisa ngerasakan aura,melihat begituan walau sekilas dan aku bisa fokus sama 2 hal sekaligus. Namaku,Vibri Indah Lisyah.
Kejadian ini,aku alami waktu SMP kelas 1...

"Aku ada dimana ini?"

Waktu itu aku bingung. Tiba-tiba aku ada di hutan lebat kayak gini. Hanya terlihat pepohonan menjulang tinggi dan semak-semak yang lebat. Aku juga bingung kenapa penampilanku kayak gini? Rambut panjangku dikepang jadi 2. Aku pake baju berlengan pendek dan juga rok selutut. Aku celingukan. Perasaan aku tadi tidur entah kenapa bangun-bangun ehh udah pagi dan malah nyasar kesini. Aku gak suka pake rok dan aku ini cewek berhijab!

Waktu itu,aku cuman bisa jalan terus. Tanpa tau arah dan berjalan kaki terus-terusan. Sepi dan hening. Udaranya sejuk sekali. Seandainya aku bawa kamera,aku foto dah itu >. <

DRAP DRAP DRAP!!

Tiba-tiba ada suara kuda yang berlari cepat menuju arahku. Aku masih tidak paham dengan alur ini. Aku masih diam ditempat. Suara kuda itu lama-lama semakin kecil dan samar. Tak lama seorang lelaki yang datang entah darimana berlari ke arahku. Jalannya gontai,wajahnya pucat pasi! Dia berlari ke arahku dengan baju bak pangeran yang sudah berantakan. Aku sempat heran tempat dimana seharusnya pedang ada tapi pedangnya malah gak ada. Hanya ada tempatnya aja. Pria itu masih berjarak denganku sekitar 5 meter.

"Maria!! Lari Maria!! Kakak kan sudah peringatkan kamu! Lari ke tempat sejauh-jauhnya!!"

Heii kenapa dia membentak dan memarahiku?? Aku bahkan tak mengenalnya. Yaa dia tampan bahkan sangat tampan,tingginya melebihi tinggiku. Badannya tegap,rambutnya cokelat tua persis dengan rambutku. Dia bicara dengan siapa? Aku menoleh ke arah belakang. Tidak ada siapapun!!

"Kau mencari apa?"

Aku masih bingung. Apakah dia berbicara denganku? Karena tidak ada tanda-tanda manusia lagi kecuali aku dan dia.

"Maaf. Apakah kau berbicara denganku?"

Entahlah bahasa yang terlontar dari mulutku ini berbahasa Indonesia yang sangat formal dan baku.

"Apa maksud kamu Maria? Pastilah kakak berbicara denganmu. Ayahanda dan Ibunda sudah tidak ada!"

"Pertama,namaku bukan Maria. Namaku Vi..."

DRAP DRAP DRAP!!

"Gawat! Dia kemari!"

Pria yang mengaku sebagai kakakku itu mencekal pergelangan tanganku dengan erat lalu menyeretku sembunyi dibalik pepohonan yang besar. Aku sungguh bingung. Namaku Vibri! Bukan Maria. Dan aku ini hanya punya kakak perempuan. Juga orang tuaku masih ada dan lengkap. Jadi siapa pria ini? Siapa aku? Ada dimana ini? Ada apa?

"Diamlah disini. Pedang kakak terjatuh di Istana jadi kakak tak bisa melawan. Kita hanya bisa berlari dan meminta pertolongan pada Raja ****"
Loading...
Kuda berlari sangat cepat menimbulkan suara yang bergema. Pria itu sudah berkali-kali mengintip dari balik pohon. Tiba-tiba pria pengendara kuda itu datang dan berjarak sekitar 10 meter dari pohon tempat persembunyian kami. Pria itu terlihat marah dan membawa....tembak?

Aku ketakutan setengah mati. Pria itu membawa tembak. Bersangkutan dengan istana,raja, pedang. Siapa aku? Air mataku sudah mengalir sejak tadi. Lantas aku paham. Disini,aku berperan sebagai siapa. Aku adalah anak bungsu dari sebuah kerajaan. Namanya Maria. Dan pria ini adalah kakak dari Maria. Ya aku pernah mengalami ini jauh tempo hari. Aku selalu berperan.

"Stt..tidak ada apa-apa. Berhentilah menangis."
Pria itu menangkup pipiku dan menghapusnya.

"Aku..takut.."ucapku dengan lirih.

"Apapun yang terjadi,kakak selalu ada dan melindungimu,"jawab pria itu lalu mencium keningku. Entah sihir apa yang dia berikan,hatiku menjadi tentram kembali. Tenang sekali.

"Saat ini,kita harus berlari tanpa suara." Aku mengangguk.

"Sial!! Dimana anak itu?!!" Pria penunggang kuda itu menoleh kesana-kemari.

Kakak Maria ini menarik tanganku lembut lalu mengajakku jalan pelan-pelan dengan menjinjit. Kami berhasil. Sudah jauh dari pria penunggang kuda itu. Lantas kami berlari secepatnya. Sekuat tenaga.

DRAP DRAP DRAP!!

"Hei jangan lari kalian!!"

"Maria!! Cepat lari duluan!! Kakak akan menyusul!" Pria ini berteriak dengan menahan suaranya.

"Tapi.."

"Tak ada tapi-tapian! Cepat! Kakak akan menyusulmu!!"

Aku tak berpikir lebih lama lagi. Aku segera berlari sekuat tenaga. Belum jauh aku berlari,

DORR!!! DORR!!!

Aku berhenti seketika. Air mataku bercucuran kembali. Aku membalikkan tubuhku. Dadaku sesak melihat kakak dari Maria tertembak 2 kali didadanya. Dia menghampiriku. Dia memelukku sangat erat. Aku semakin menangis. Aku tidak tega. Masa bodo dengan bajuku yang ternodai dengan darah.

"Kakak tidak apa-apa. Cepatlah lari. Dia akan mencarimu.."ucapnya dengan lirih. Dia melepaskan pelukannya dan mendorongku hingga aku terjatuh sangat jauh.

"Larilah Maria!!" Aku berlari kembali. Pria penunggang kuda itu mencari keberadaanku.

DORR!!!

Sesuatu menembus dadaku. Aku refleks berhenti. Ada yang basah didadaku. Sakit sudah tak lagi kurasa. Perih. Ya perih lebih tepat. Sangat perih. Aku menyentuh dadaku. Aku jatuh dengan lutut sebagai tumpuan.

"MARIA!!!!!" pria itu berteriak histeris. Aku tak tau harus bagaimana. Aku masih diam. Tak ada lagi air mata. Bingung harus apa. Apakah aku akan terjebak disini? Karena sebelumnya,aku tak pernah berperan hingga mati seperti ini. Kepalaku berkunang-kunang. Aku merasa...terbang...

Aku melihat diriku sendiri dari tempat yang tak jauh dari tempat dimana Maria ditembak dengan tubuh sepertiku. Mirip! Aku menahan sesak dan tangis. Gagal. Aku menangis melihat diriku sendiri terluka. Karena dadaku juga sama pedihnya dengan luka ditubuh Maria. Sangat perih!! Maria berbalik arah pada kakaknya dan tersenyum seperti senyumanku. Lalu menoleh padaku dan tersenyum juga padaku. Dia menghadap ke depan dan ambruk seketika. Aku menangis sejadi-jadinya. Luka didadaku masih terasa perih. Entah kekuatan darimana sang kakak masih bertahan hidup sedangkan adiknya dengan 1 tembak saja sudah tak bisa bertahan. Aku jatuh terduduk. Tak kuat menahan rasa ini sendirian. Semuaaa gelap.

Aku membuka mataku. Air mataku telah kering dipipi. Keringat bercucuran. Ruangan ini...kamarku!! Aku bangun. Yaa ini kamarku! Tak salah lagi!! Aku pasti bermimpi kembali. Aku menghapus air mata dan keringatku lalu aku berwudhu dan tidur kembali. Tak lupa aku membaca doa kembali.

Sampai saat ini pun,aku tak tau apa maksud dari semua itu. Begitulah pengalamanku. Masih banyak lagi yang akan aku bagikan ke kamu! Jangan lupa baca terus yah!! Sebagai informasi cek aja instagramku untuk melihat new story @vibrinds.
Dan aku juga punya work di wattpad: vibriindah. Jangan lupa mampir yah!!!
Loading...

Related Posts

Dream But Real [HOROR]
4/ 5
Oleh