Renponsif 3

Senin, 21 Mei 2018

Andrea Andre

Loading...
Loading...
Ini, adalah pengalaman gue. yang mungkin sebagian dari kalian suka. Jadi, beberapa bulan yang lalu, gue mau kondangan sama keluarga gue. So,  kita pake mobil dan lewat tol. Waktu berangkat, gue tidur. gue juga gak terlalu suka lewat tol karena memang jalanan nya bising. Bising bukan dengan suara manusia/suara kendaraan. Jadi gue merasa sedikit aman lah kalo tidur. 
Nah,  pulang nya kebetulan pulang sekitar jam 11 malam an. Jadi gue sama keluarga make mobil pant*her dan manusia yang Ada di mobil gue cuma 4 orang. Dan bodoh nya,  gue milih duduk dikursi paling belakang sendirian. Gue mikir nya gue bakal tidur kayak awal perjalanan. Tapi, ternyata nggak. Karena di mobil gue udah ada anak umur 8 tahun-an. Gue pikir sih, paling dia cuma nebeng, kayak makhluk sejenis sama dia.
Damn! Tapi dia gak turun, sampe rumah gue. Dia juga masuk ke kamar gue. gue juga diemin aja tuh bocah sampe akhirnya gue may tidur, tapi Dia duduk duduk di kasur gue. Dengan berat hati gue ngajakin Dia ngobrol.
"Bisa kamu pergi, maaf saya sedang tidak ingin diganggu" Gue ngomong ke dia emang sopan. Karena Kata mama gue, kita harus bisa menghormati yang telah tiada bagaimanapun juga.
"Apakah kamu mengira aku cantik?" Dia bilang kaya gitu, ya gue iyain aja. Tujuan gue biar dia cepet pergi. Dia senyum "Ibu ku pasti senang, boleh aku bercerita? aku tahu, kamu punya banyak teman sejenis dengan aku"
Sebenernya gue takut, walaupun gue biasa liat gituan. Beneran gue tetep aja penakut. Tapi, gue cuma ngerasain aura positif nya dia.Akhirnya karena kalian gue duduk disebelah dia. 
"Namaku Andre, tapi sekarang Andrea.  Aku mau bercerita tentang masa kelam ku. Dulu, aku laki laki. Tapi, keadaan mengubah aku. Jadi, aku tinggal bersama ibu. Aku punya kakak laki-laki. Tapi, dia di asuh paman karena ibu ndak punya uang buat sekolah nya kakak. Dan, aku ndak sekolah"
"Dimana ayahmu?"
Andrea cuma senyum "Dia minggat, tapi pulang pulang bawak perempuan. Sejak itu awal aku menjadi perempuan. Ibu melakukan seks pada ku. Umurku masih 7 tahun. Ayah juga sering melakukan seks dengan perempuan yang dia bawak pulang ke rumah. Ibu sering melakukan itu jika ayah pergi dari rumah untuk bekerja, kata ayah,  Dia satu pekerjaan dengan perempuan itu.  Ibu menangis sejadi jadinya biasanya ketika ayah melakukan seks dengan perempuan itu. Ibu selalu ke kamarku dan menangis. Tapi, saat hari ke 8. Ibu ku melakukan nya padaku. Seks. Sungguh saat itu aku tidak tahu apa itu. Saat ibu ku berhenti dia menyuruhku keluar rumah mengenakan baju yang aku pakai ini. Tapi, saat aku bertanya pada nenek is, dia seorang nenek dikampungku pada waktu itu. Aku menceritakan semua kejadianku. Lalu dia memeluk ku dan menangis. Mati lah, sebelum kamu yang dibunuh tapi tetap hidup oleh perempuan gila. Aku take tahu apa maksud nenek is. Dia hanya menangis dan menggantungku hidup-hidup.  Aku juga melihat dia menguburku. Tapi, aku belum sadar jika aku sudah mati." 
Dari cerita Andrea ini, gue sedikit geli. Secara gue masih dibawah umur buat dengarin cerita dia. Tapi, gue juga kasihan. Kalo dideskripsikan,  dia berambut pendek, potongan cowo, bajunya dress bunga-bunga, dia lumayan putih, Maya nya juga sipit. 
"Kamu masih hidup Kan? Doakan Ibu ku,  agar dia tenang dimanapun dia berada, entah didunia maupun, Dia kematian"
"Kamu baik An" Gue senyum jujur gue kasihan. Dia hidup gak wajar Dan mati gak wajar,  tapi dia mau doa in ortu nya? yang bahkan nyakitin dia. 
"Mau berteman dengan aku?" Ok. Dia nanya gitu, gue bingung harus nolak kaya gimana. 
"Aku hidup kamu mati, kita beda. Maaf, kamu harus tahu batasannya"
"Haha, baik, aku juga takut sama mahkluk harus yang dirumahmu. Mereka ganas dengan pendatang baru" Dia diambang tembok. Dan gue paling takut bagian itu.  "Semoga kita bisa ketemu diwaktu dan dunia yang sama dan lebih baik"
Dia pergi meninggalkan ketakutan buat gue. Gue cuma gak habis pikir sama tuh anak. Dia pikir gue udah mau mati apa?. Jadi pesan yang ingin disampaikan Andrea/Andre ini adalah, selalu berbuat baik. Dan gak banyak ngeluh. 
Setelah malam itu, gue juga kadang masih kebayang wajah nya dia, tapi dia juga nggak pernah lagi menunjukkan wujud nya ke gue. Padahal gue juga lewat tol yang sama sekitar 3 minggu yang lalu. 

Loading...
Andrea Andre
4/ 5
Oleh